Burung Sikatan Aceh, Hewan Endemik Yang Dilindungi
Setiap satwa, mendapat perlindungan dari pihak yang berwajib agar populasi nya juga terjaga. Namun tetap ada saja, ulah manusia yang merusak habitat hewan tersebut dengan banyak cara. Hewan ini, di lindungi oleh pemerintah mengikuti Permen LHK Nomor P.106 Tahun 2018. Nah, artikel kali ini membahas tentang Burung Sikatan Aceh yang dilindungi. Berikut beberapa penjelasannya.
Jenis yang satu ini, pertama kali di temukan dalam bentuk awetan pada tahun 1917 di Delitua. Hewan ini mempunyai nama inggris, Ruck’s Blue Flycatcher. Yang kedua kali, awetan di temukan pada tahun 1918 daerah tuntungan, kota Medan. Dua awetan lagi kembali di temukan, tidak lama dari penemuan kedua di malaysia yang di duga hasil penangkapan dari sumatera. Semua awetan ini, di temukan oleh Van Heijist yang merupakan warga belanda. Sikatan Aceh ini memiliki panjang, 17 cm untuk warna biru menandakan jantan dan untuk warna coklat kemerahan menandakan betina.
Habitat Burung Sikatan Aceh
Habitat hewan ini, pada hutan primer dataran rendah karena pembentukkan nya yang alami sehingga menjadi habitat untuk burung sikatan aceh ini. Awal nya, belum ada campur tangan manusia ataupun eksploitasi bisa di sebut hutan perawan. Tapi untuk saat ini, sudah banyak pembuatan lahan atau perkebunan dan pemukiman masyarakat yang membuat habitat mereka sangat terganggu.
Baca Juga : Arwana Super Red, Ikan Kalimantan Yang Hampir Punah
Klasifikasi Ilmiah
- Kerajaan : Animalia
- Filum : Chordata
- kelas : Aves
- Ordo : Passeriformes
- Famili : Muscicapidae
- Genus : Cyornis
- Spesies : C. Ruckii
- Nama Binomial : Cyornis Ruckii(Oustalet, 1881)
Sulit Untuk Di Temukan
Pada tahun 2021, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia menyatakan bahwa populasi hewan ini sebenarnya ada walaupun belum di temukan bukti keberadaan nya. Sayang nya, hewan ini belum mendapat ketertarikan dari para peneliti jadi belum ada survei khusus tentang hewan ini. Ada kemungkinan, kalian menemukan jenis yang sama seperti burung sikatan aceh ini di luar indonesia. Tetapi itu hanya, kerabat sikatan aceh dan sampai saat ini yakin bahwa spesies ini hanya ada di sumatera. Menurut ilmiah, sikatan aceh ini hidup di dataran rendah tetapi akan berpindah ke dataran tinggi jika ia merasa habitat awal nya tidak aman atau ia merasa terancam.