Kemunculan Orang Utan Raksasa Di Indonesia Akibat Penebangan Liar


Kemunculan orang utan raksasa adalah hewan yang besar di hutan Indonesia,
namun sekarang hewan ini
hanya ditemukan di bagian Kalimantan dan Sumatera, namun
seiring berjalannya waktu mereka
tersebar di seluruh Asia Tenggara dan Tiongkok Selatan.
Oleh karena itu orang utan bisa
di katakan kera besar paling arboral karena sebagian besar
mereka menghabiskan waktunya di
pohon.

Namun di definisikan secara definitif pada tahun 2017 orang utan adalah satu-satunya genus yang masih hidup. Beberapa belakangan ini kemunculan orang utan di pemukiman warga membuat geger masyarakat sekitar, kemunculannya membuat ketakutan para warga karena tidak biasanya orang utan muncul kepemukiman penduduk kemunculan orang utan raksasa ini berada di kalimat timur bagian kutai timur.

Kita tahu bahwa orang utan memiliki ciri-ciri khasnya sendiri di mana mereka memiliki kaki yang relatif pendek dibandingkan dengan tangan yang panjang, serta memiliki bulu cokelat kemerahan yang menutupi seluruh badan. Dan orang utan jantan memiliki berat badan sekitar 75 kg dan betina bisa mencapai sekitar 37 kg, oleh karena itu orang utan dapat dikatakan hewan yang cerdas di karenakan mereka menggunakan berbagai peralatan yang rumit untuk membangun sarang tidur setiap malam dari ocehan dan dedaunan.

Orang utan Raksasa

Penyebab Munculnya Orang Utan Sampai Di Pemukiman Warga

  • Gangguan habitat: Munculnya hutan di pemukiman warga biasanya disebabkan
    oleh rusaknya habitat akibat penebangan liar, perubahan
    hutan, dan konversi
    lahan untuk pertanian.
  • Perilaku alami: Orang utan adalah hewan soliter dan arboreal (hidup di pohon). Mereka memiliki kemampuan untuk bergerak dengan cepat dan kuat di antara pepohonan.
  • Kebakaran Hutan : Kebakaran hutan, baik yang disengaja maupun tidak disengaja, juga menyebabkan kerusakan besar pada habitat orang utan. Karena Hutan yang terbakar menimbulkan hilang sumber makanan dan tempat berlindung mereka.
  • Kurangnya Makanan : Akibat perusakan habitat, orang utan mungkin kesulitan menemukan makanan di alam liar. Ketika sumber makanan alami mereka berkurang, mereka cenderung mencari makanan di kebun atau lahan pertanian milik manusia.
  • Perubahan Ekosistem : Perubahan ekosistem akibat deforestasi dan perubahan
    iklim dapat mempengaruhi ketersediaan makanan bagi orang utan, sehingga
    memaksa mereka mencari sumber makanan alternatif.

Kemunculan orang utan raksasa memang menarik perhatian, namun kita perlu melihat fenomena ini dari sudut pandang yang lebih ilmiah dan rasional. Dengan memahami penyebab dan dampak dari kejadian ini, kita dapat mengambil tindakan yang tepat untuk melindungi orang utan dan habitatnya karena Ketika merasa terancam atau mencari makanan, mereka mungkin terlihat lebih agresif atau besar dari biasanya maka dari itu kita bisa lebih membantu dari ancaman terhadap habitatnya.

BACA JUGA : Cara Memutihkan Area Sempit Seperti Selangkangan Dan Ketiak