Kucing Merah Kalimantan, Jenis Kucing Paling Misterius Dan Langka

Kucing Merah Kalimantan adalah spesies kucing lair yang sangat langka, dan paling sulit di tangkap. Ia sangat mudah dibedakan dengan 4 jenis kucing lain nya, karena warna nya yang sangat merah dan memiliki ekor yang sangat panjang. Kucing merah sama seperti puma mini tetapi tidak memiliki genus yang sama. Kerabat terdekat kucin merah adalah kucing emas asia, keduanya terpisah secara evolusi lebih dari tiga juta tahun yang lalu.

Kucing Merah Kalimantan, Jenis Kucing Paling Misterius Dan Langka

Spesies ini sangat sulit untuk di pelajari karena keberadaan nya yang sangat langka dan sulit untuk di tangkap. Karena amat misterius nya para peneliti kesulitan dalam mempelajari nya seperti hutan yang di sukai nya, makanan nya, dan apakah ia mahkluk arboreal atau pemburu darat. Lalu bagaimana caranya kita tahu kucing merah masih ada di alam ? Mereka mengetahui nya dari gambar yang dihasilkan oleh kamera jebak. Meski demikian para peneliti mencatat kucing merah masih berada kawasan lindung lain nya di Kalimantan, Indonesia.

Para peneliti mengatakan dengan data dari kamera jebak, mereka dapat memperkirakan kepadatan populasi kucing merah. Perkiraan menurut mereka ada sekitar tiga kucing yang beredar di setiap hutan di kalimantan. Mereka juga menemukan bahwa kucing merah mampu bergerak dengan kecepatan yang luar biasa 1,2km/jam. Jauh lebih cepat jika di bandingkan dengan dengan satwa tercepat yaitu macan dahan yang badan nya lebih besar. Kepadatan yang rendah dan kecepatan gerakan yang sangat cepat menyiratkan jika jenis mereka mungkin memiliki wilayah jelajah yang sangart luas.

Hilang Nya Habitat Dan Penurunan Populasi

Populasi kucing merah saat ini mengalami penurunan sejak tahun 1970-an. Hal ini terjadi hilang nya habitat mereka karena hutan di kalimantan banyak yang sudah menjadi lahan pertanian menyebab kan berkurang nya populasi mereka. Mereka membutuhkan wilayah luas terhubung dengan hutan mereka bertahan hidup. Sementara saat ini banyak nya hutan di kalimantan yang sudah di jadikan lahan sawit dan pemukiman warga. Selain hilang nya habitat mereka juga terancam dengan perburuan. Mereka di buru untuk dimakan daging nya oleh warga lokal dan sering di anggap sebagai musuh bagi hewan ternak mereka.

Kunjungi Juga : Sousou no frieren, Petualangan ELF yang sudah hidup lama